Lidah mempunyai pengaruh yang sangat besar, keimanan dan kekafiran bisa tampak melalui lidah (syahadat).Barangsiapa melepaskan tali kendali lidahnya, maka setanpun akan memperdayanya dari segala penjuru sehingga menggiringnya menuju ujung jurang kemudian menjatuhkannya sampai ke dasar.
Dari Mu'adz Radhiallahu Anhu, dari Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda "Dan tiadalah menelungkupkan wajah atau batang hidung manusia ke dalam api neraka melainkan hasil ulah lidahnya.' (HR AtTirmidzi, Ibnu Majah, dan AlHakim ,sahih.)
Banyak sekali ayat Al-Qur'an dan sabda Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam serta ucapan Salafus Shaleh Rahimahumullah yang memperingatkan kita dari bahaya dan kerusakan lidah, diantaranya firman Allah Subhanahu Wa Taala:'Tiadalah suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.'(Q.S.Qaaf:18).
Dari Sufyan bin Abdillah AtsTsaqafi Rahimahullah berkata: Aku bertanya, Ya Rasulullah apakah yang paling Anda takutkan terhadap diri saya.' Beliau Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda: 'Ini', sambil memegang lidahnya.' (HR.AtTirmidzi,Ibnu Majah,AdDarimi dan AlHakim,sahih).
Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu Anhu berkata: Aku bertanya, Ya Rasulullah apakah keselamatan itu ' Beliau bersabda: 'Peliharalah lidahmu.'(HR.AtTirmidzi,Ahmad,Ibnu AlMubarak, sahih).
Beliau Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda pula: 'Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.'(HR.Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda: 'Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang tidak jelas (ia anggap biasa), ternyata hal itu membuat ia tergelincir ke dalam api neraka lebih jauh dari jarak timur dan barat.'(HR.Bukhari dan Muslim).
Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu Anhu berkata: 'Demi Allah yang tiada tuhan pantas di sembah selain Dia, tiadalah sesuatu yang lebih patut untuk di penjara lebih lama dari lidahku.'
Beliau Radhiallahu Anhu, juga berkata: 'Wahai lidah, berkatalah yang baik kamu akan untung dan diamlah dari yang buruk kamu akan selamat, sebelum kamu menyesal !.'
Dari Abu Darda Radhiallahu Anhu, berkata: 'Berlakulah adil terhadap dua telinga dari lidah, dijadikan untuk anda dua telinga dan satu lidah supaya anda lebih banyak mendengar daripada berbicara,'
Bencana lidah yang paling ringan adalah berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaedah…
Daftar Pustaka
[1] Al-Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibn Katsir, Jama'ah Minal Ulama', Isyraf Asy-Syaikh Shayyur Rahman Al-Mubarakafuri, Daar As-Salam, Riyadh.
[2] Tazkiyatun Nufus, Syaikh Ahmad Farid, Edisi revisi hanya memuat hadits-hadits shahih. Cetakan tahun 1419H / 1998M, Daar Al-Aqidah Litturats, Iskandariyah.
[3] Tazkiyah An-Nafs, Syaikh Ahmad Farid, Edisi lama (belum direvisi), terjemahan Indonesia. PenterjemahL Imtihan Asy-Sya'i, Pustaka Arafah.
[4] Jami' Al-Ulum Wal Hikam, Ibnu Rajab, tahqiq Syu'aib Al-Arnauth dan Ibrahim Bajis, Muassasah Ar-Risalah, Beirut.
[5] Al-Mukhtar Lil Hadits Fi Syahri Ramadhan, Majmu'ah Thalabatil Ilmi, Rabithah Alam Islami.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
0 Response to " Racun Hati (1/4) : BANYAK BICARA "
Posting Komentar