(dari kajian kitab Tazkiatun Nufus, halaqoh 6)
🎀 halaqoh 6:Keutamaan niat 🎀
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Ust. Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ
💐Mu'alif membawakan riwayat dari Umar bin khatab berkata bahwasannya "seutama-utamanya amal adalah menunaikan apa yang Allah fardhukan dan meninggalkan apa-apa yang Allah haramkan dan niat yang benar dalam hal meraih pahala kepada Allah SWT.
💐 Umar bin khatab berkata, yang paling utama dari semua amal adalah:
1⃣ Melaksanakan apa yang Allah fardhukan.
💐Karena fardhu lebih utama dari yang sunnah, banyak diantara kita terjebak, lebih mengutamakan sunnah daripada fardhu.
💐Diantara ibadah fardhu yang HILANG dari kita adalah menuntut ilmu,ilmu disini adalah ilmu syar'i.⚠
💐Diantara yang kita terjebak antara perkara yang fardhu dgn yg bukan fardhu dan lebih mendahulukan yg bukan fardhu adalah dlm masalah infaq atau shadaqoh.
💐 Menurut hadits nabi:
"Dinar atau uang, harta yang kau infaq kan di jalan Allah(jihad), dinar yg kau infaq kan kpd org miskin dan dinar yg kau infaq kan kepada keluargamu yang paling besar pahalanya adalah yang engkau infaq kan kpd keluargamu"
💐Hal ini karena menafkahi anak istri, keluarga, kerabat yang fakir/yg tdk mampu dan kalau kita mampu adalah kewajiban bagi kita.
💐Infaq kepada keluarga lebih utama dibanding infaq kepada yg tidak mampu, krn termasuk nafkah wajib.
💐Diantara yg sering terjebak adalah thalabul ilmi, padahal nabi bersabda :
Menuntut ilmu adalah keWAJIBan bagi seorang muslim.
Ilmu yg d maksud adalah ilmu syar'i.
Menghafal, mencatat,mengulang2 kembali atau
mempelajarinya bagian dari FARDHU.⚠
2⃣ Meninggalkan (wara') apa2 yang Allah haramkan. Karena setiap apa yg Allah haramkan adalah PASTI bagi hambaNya MAMPU untuk meninggalkan.
💐Nabi bersabda:"dan apabila aku melarang terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah".
💐Berbeda dengan perintah, sesuai kadar kemampuan, yang masih ada keringanan seperti ketika sholat kita tidak mampu berdiri maka boleh duduk dst.
3⃣ Niat yang benar untuk meraih pahala disisi Allah Subhanahu wata'ala.
💐Tanpa niat yg benar➡pahala ❌bisa kita raih.
Jika amal besar tapi niat tidak benar atau tidak karna Allah maka tidak ada nilainya dimata Allah tetapi jika niatnya benar karena Allah SWT walau kecil tetap saja terlihat besar dimata Allah.
💐krn niat letaknya di hati.
💐Berkata sebagian salaf:
"berapa banyak amal yg kecil menjadi besar" dikarenakan niat.
Contoh: menyingkirkan duri di jalan bagi pengguna jalan tanpa pamrih.
Dan berapa banyak amal yg besar menjadi kecil dikarenakan niat.
Contoh: ibadah jihad dgn harta dan jiwa, ibadah haji akan menjadi kecil pahalanya (❌bernilai pahala) apabila tidak disertai dgn ikhlas.
💐Menuntut ilmu keutamaan yg besar, ibadah yg besar, kewajiban yg besar tp kl tidak disertai niat yg benar krn Allah ➡sirna pahala, berkurang atau hilang sama sekali.
💐Bahkan perkara mubah ➡rutinitas sehari2 (makan,minum) tidak berpahala tp krn niat yg benar agar ibadah semakin kuat, agar mampu melaksanakan ketaatan kpd Allah dgn sempurna, maka disaat itu perkara duniawi menjadi bernilai pahala disisi Allah.
💐Yahya bin Abi Katsir mengatakan "belajarlah niat,pelajarilah niat karena sesungguhnya niat itu lebih menyampaikan tujuan daripada amal".
💐Sekedar niat yg baik sudah dicatat pahala amal shalih, tetapi amal shalih blm pasti diterima jk niatnya tdk benar. 💐Apakah niat harus dilafadzkan?
Telah Sahih dari ibnu umar "bahwasanya bliau mendengar seseorang tatkala sedang ihram ya Allah aku hendak berhaji dan berumroh, maka ibnu umar berkata kpd org itu apakah engkau hendak memberi tahu org lain.? Bukankah Allah mengetahui yg ada dalam hatimu???.
💐Hal ini karena niat adalah maksud hati atau kehendak hati,jadi niat tidak perlu dilafadzkan, dalam ibadah apapun.
👉 Kecuali pd ibadah haji dan umroh, meski sejatinya bukan niat melainkan talbiyyah/ihlal.
📝 Direkap oleh Ukhti Anisa Luthfiah
📄 Dimuroja'ah oleh Tauhiddin Ali Rusdi Sahal
🎀〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰🎀
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
0 Response to " Keutamaan niat "
Posting Komentar