tag:blogger.com,1999:blog-5352062560333112382024-03-20T11:31:47.114+07:00Belajar IslamMengenal Islam sebagai rahmat bagi semesta alamAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.comBlogger63125tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-37130378227415214232015-03-16T14:14:00.001+07:002015-03-16T14:14:14.223+07:00Cuplikan Tafsir QS. Ar Ruum/30 : 21, Makna Litaskunu IlaihaCuplikan Tafsir QS. Ar Ruum/30 : 21<p>"Litaskunu ilaiha", makna pertamanya menurut Imam Ath Thabari adalah "Litasta'iffu biha"; supaya kalian mampu menjaga kesucian diri kalian dengan kehadiran suami dan istri dalam kehidupan. <p>Inilah makna paling mendasar dari SAKINAH : <p>Adanya istri adalah benteng terkokoh bagi suaminya, agar mampu berlari dari yang keji menuju yang suci, dari dosa menuju pahala, dari nista menuju mulia, serta dari neraka menuju surga. <p>Demikian pula adanya suami bagi istrinya adalah perisai yang akan melindunginya dari segala gerisi hati, ucap lisan, dan laku anggota badan yang Allah murkai. <p>"Litaskunu ilaiha", makna keduanya menurut Imam Ath Thabari adalah "Lita'tafu Ma'aha" : supaya kalian mampu membangun ikatan batin yang dalam dengannya. Di luar sana boleh ada godaan meraja, tapi ke rumahlah dilabuhkan segala gulana. Di luar sana ada banyak rupa jelita, tetapi di dalam hati hanya ada yang telah terakad suci. <p>Seperti diungkapkan sesosok pribadi dalam susastra bersahaja. "Istriku", ujarnya, "Di hadapanku ada ratusan bidadari. Gemerlap mereka bagai kerlip gugus gemintang. Tapi andai kau hadir di sini Istriku Sayang, mereka semua akan hilang terbenam. Seperti halnya bintang-bintang tenggelam tak tampak lagi, kala matahari terbit meninggi. Istriku, engkaulah matahariku." <p>"Litaskunu ilaiha", makna ketiganya menurut Imam Ath Thabari adalah "Litamilu ilaiha"; supaya kalian senantiasa cenderung dalam hati dan akal kepadanya. Agar kita merasa dan berfikir dengan apa yang dirasa dan difikir oleh pasangan kita. Agar kita terus belajar menyatukan cara pandang, kaidah bersikap, tata bicara, dan langgam bertindak; hingga kita mampu saling mengerti meski tanpa bicara, dan saling memahami walau tanpa kata. <p>"Litaskunu ilaiha", makna keempatnya menurut Imam Ath Thabari adalah "Litathmainnu biha"; supaya kalian merasa tenteram dengannya. Yakni tenteram ketika sedang berdekatan maupun ketika harus saling berjauhan. Tentram ketika bersama sebab berada dalam rahmat Allah, menikmati detak-detik penuh kemesraan, saling mendukung, dan menguatkan. Dan tentram pula ketika berpisah sebab kepadaNya saling menitip penjagaan, bergiat dalam kesibukan dengan hati yang tak jeda saling mendoakan.<p>(Dari grup wa)
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-51581705285912060552015-02-17T08:29:00.000+07:002015-02-17T08:29:44.535+07:00Allah Membeli Jiwa dan Harta Orang Mu'min dengan SurgaKalau membaca surat At Taubah ayat 111 yang menyebutkan bahwa <b>Allah Membeli Jiwa dan Harta Orang Mu'min dengan Surga, </b>jadi semangat untuk mengikuti apa yang Allah kehendaki.<br />
<br />
Kita harus menanamkan jiwa pedagang dalam diri kita: INGIN MENDAPATKAN UNTUNG. Surga adalah tempat yang penuh kenikmatan. Siapa yang nggak mau? Gambaran tentang surga atau tempat yang menyenangkan setelah kematian, dimiliki oleh setiap kelompok atau ummat manusia, walau mungkin dengan istilah yang berbeda.<br />
<br />
Ingat kisah sahabat Nabi, yang sedang makan kurma kemudian dia bertanya kepada Nabi: "Apa balasan yang akan saya terima bila saya maju bertempur kemudian mati." Nabi menjawab: "Kamu akan masuk surga." Sahabat tersebut langsung membuang kurmanya dan maju menghadapi musuh. Dia syahid.<br />
<br />
Saat ini di negara kita tidak ada jihad qital (berperang menghadapi musuh). Lantas jihad apa yang bisa kita lakukan? JIHAD TA'LIM, bersungguh-sungguh menuntut ilmu pengetahuan. Kita niatkan ilmu yang kita punyai akan kita sumbangkan untuk kebaikan ummat.<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-32410424960792957202015-02-13T08:47:00.001+07:002015-02-13T08:49:11.806+07:00Shalat Shubuh Disaksikan MalaikatSesungguhnya <b>shalat shubuh disaksikan malaikat</b> sebagaimana firman Allah:<br />
<br />
"Dirikanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan shalat shubuh. Sungguh, shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)."<br />
(QS Al Isra': 78)<br />
<br />
* Allah menggunakan kata 'mendirikan' shalat (aqimis shalah) bukan 'menunaikan' shalat (adaush shalah) menunjukkan bahwa shalat bukan cuma sekedar dilaksankan tapi harus dilaksanakan dengan kesungguhan.<br />
<br />
* Mendirikan shalat yang 5 (lima) waktu. 5 waktu, bukan cuma 3.<br />
<br />
* Shalat shubuh disaksikan oleh malaikat.<br />
<br />
Perlu berjamaah untuk mendirikan shalat. Aktifkan grup WA untuk evaluasi shalat berjamaah, terutama shubuh berjamaah.<br />
<br />
Semoga posting <b>shalat shubuh disaksikan malaikat </b>ini bermanfaat. <br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-54619846328043873562015-02-10T13:09:00.000+07:002015-02-10T08:06:41.127+07:00Rasulullah selalu Senyum Senyum kepada lawan bicara, atau orang yang ditemui, akan mencairkan hati dan menimbulkan kebahagiaan. Tidak ada hati yang fitrah dan bersih kecuali pasti akan memberikan respon positif terhadap senyuman. Wajah yang penuh senyuman adalah akhlak Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Jarir bin Abdillah Radhiallahu'anhu : "Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tidak pernah menghindari aku jika aku ingin bertemu dengannya, dan tidak pernah aku melihat beliau kecuali beliau tersenyum padaku" (HR. Bukhari, no.6089).
<br />
Sent from my BlackBerry®
<br />
powered by Sinyal Kuat INDOSAT<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEIk0TRsziJpD9DosAMtZSY-K9dYU88FilGu8tmD-bAHdKJVowPnMJanhpyxvKWtAmeRwXPAw7vmdJu9rD7TgdmWmiZZniotlrOH9ldlznVp0iPPgxyyO9kmzaq2RbR6sbWGzC1pWe8Z0/s1600/senyum.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEIk0TRsziJpD9DosAMtZSY-K9dYU88FilGu8tmD-bAHdKJVowPnMJanhpyxvKWtAmeRwXPAw7vmdJu9rD7TgdmWmiZZniotlrOH9ldlznVp0iPPgxyyO9kmzaq2RbR6sbWGzC1pWe8Z0/s1600/senyum.png" height="84" width="200" /></a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-39435104486169312672015-02-06T08:43:00.001+07:002015-02-06T08:43:17.945+07:00Allah yang Mengatur Segala UrusanSaya semakin yakin, <b>Allah yang mengatur segala urusan</b> (QS Yunus: 3)<br />
<br />
Tadi pagi, anak-anak sudah siap berangkat lebih awal sekolah. Ternyata kunci gembok nggak ada di rumah, dibawa keponakan pulang.<br />
<br />
Semalam, pagar rumah sengaja tidak saya gembok karena kuncinya belum ketemu. Keponakan yang melihat pintu pagar tidak digembok, berinisiatif untuk menggembok tanpa sepengetahuan saya. Kemudian pintu pagar rumah sebelah juga digembok dan kuncinya dibawa pulang oleh keponakan. Halaman rumah saya dan sebelah tidak terpisah. Akhirnya kami harus menunggu keponakan datang membawakjan kunci. Telat sampai di sekolah.<br />
<br />
Tiap tahap aktivitas perlu mohon pertolongan Allah agar dilancarkan karena <b>Allah yang mengatur segala urusan</b>.<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-55947226789152355752015-02-06T08:15:00.000+07:002015-02-06T08:26:47.299+07:00Ucapan Ketika Mendapat KenikmatanBagaimana <b>ucapan ketika mendapat kenikmatan</b>?<br />
<br />
"Maa syaa Allah, laa quwwata illaa billaah"<br />
Artinya:<br />
"Atas kehendak Allah, tiada kekuatan kecuali dengan kehendak Allah"<br />
(Qur'an surat Al Kahfi ayat 39)<br />
<br />
Ucapan tersebut diajarkan oleh seorang pemilik kebun kepada temannya yang juga pemilik kebun yang mendapatkan panen banyak. Temannya tidak bersyukur kepada Allah, bahkan menganggap bahwa hasil kebun itu adalah atas usahanya saja.<br />
<br />
Buya Hamka, ulama asal Sumatera Barat, penulis tafsir Al Azhar, memberikan pesan agar kita membaca ucapan tersebut bila kita ingin kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita tetap bertahan. Dihadapan rumah atau mobil, misalnya ucapkan kalimat tersebut.<br />
<br />
Demikian ulasan sedikit tentang <a href="http://semestaislam.blogspot.com/2015/02/ucapan-ketika-mendapat-kenikmatan.html"><b>ucapan ketika mendapat kenikmatan</b></a>. Semoga bermanfaat untuk anda.<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-36764889379968396682014-11-02T09:26:00.001+07:002014-11-02T09:26:31.019+07:00HADITS PUASA 'ASYURA📝 HADITS PUASA 'ASYURA
<br>------------------------------------------
<br>Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu, katanya: "Nabi shallallahu 'alaihi wassalam datang ke Madinah, maka dia melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari 'Asyura. Maka Nabi bertanya: "Ada apa ini?"
<br>Mereka menjawab: "Hari baik, di saat Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga dipuasakan oleh Musa."
<br>Maka sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Saya lebih berhak terhadap Musa daripada kamu."
<br>Maka beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa."
<br>(Disepakati Bukhari dan Muslim)
<br>
<br>Dikutip dari:
<br>Sayyid Sabiq. 1990. Fikih Sunnah 3. Bandung: Alma'arif.
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-15678131591705096202014-10-06T22:20:00.001+07:002014-10-06T22:20:24.786+07:00Tata Cara Shalat Gerhana      BAYAN DEWAN SYARI'AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA <br>NOMOR : 43/B/K/DSP-PKS/1435   <p>TENTANG  <br>SHALAT GERHANA BULAN  <br> <br>PENGANTAR <br>Gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari adalah salah satu dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta'ala. Keduanya terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi semata bagian dari sunnah kauniyah yang merupakan ayat-ayat Allah Ta'ala dalam alam semesta. Shalat gerhana hukumnya sunnah muakkadah. Shalat gerhana disunnahkan dilakukan secara berjamaah dan setelah sholat disunnahkan khutbah. Oleh karena itu bagi umat Islam yang mengetahui dan menyaksikan gerhana, baik matahari maupun bulan maka hendaknya melakukan sholat gerhana sesuai tuntunan Rasulullah SAW.  <p> LANDASAN SYARI'AH<br> Disebutkan dalam hadits:  <br> عن الْمُغِيرَةِ بْنَ شُعْبَةَ رضي الله عنه  قَالَ انْكَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى تَنْكَشِفَ   Dari Al-Mughirah bin Syu'bah ra, berkat<br> "Terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah saw. saat kematian Ibrahim". Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya terjadi gerhana bukan karena kematian seseorang dan tidak karena kelahiran seseorang. Ketika kalian melihatnya, maka berdo'alah pada Allah dan shalatlah sampai selesai." (Muttafaqun 'alaihi)   <p>عَنْ عَاْئِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ- قَالَتْ: خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ- فَخَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ- إِلَى اَلْمَسْجِدِ، فَقَامَ وَكَبَّرَ وَصَفَّ النَّاسَ وَرَاْءهُ، فَاقْتَرَأَ رَسُولُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ- قِرَاْءةً طَوِيْلَةً، ثُمَّ كَبَّرَ، فَرَكَعَ رُكُوعاً طَوِيلاً، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: "سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَاْ وَلَكَ الْحَمْدُ". ثُمَّ قَاْمَ فَاقْتَرَأَ قِرَاْءةً طَوِيْلَةً، هِيَ أَدْنَى مِنَ الْقِرَاْءةِ الأُوْلَى، ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ رُكُوعاً طَوِيْلاً، هُوَ أَدْنَى مِنَ الرُّكُوْعِ الأَوَّلِ ثُمَّ قَاْلَ: "سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، ربَّنَاْ وَلَكَ الْحَمْدُ". ثُمَّ سَجَدَ  ثُمَّ فَعَلَ فِيْ الرَّكْعَةِ الأُخْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، حَتَّى اسْتَكْمَلَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، وَأَرْبَعَ سَجَدَاْتٍ، وَانْجَلَتِ اَلْشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَنْصَرِفَ، ثُمَّ قَاْمَ فَخَطَبَ النَّاسَ، فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَاْ هُوَ أَهْلُهُ. ثُمَّ قَاْلَ: "إِنَّ الشَّمْسَ وَاَلْقَمَرَ آيَتَاْنِ مِنْ آيَاْتِ اللهِ، لا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُمَا فَافْزَعُوا لِلْصَّلاَةِ". <br>Dari 'Aisyah ra, istri Nabi saw. berkata, "Terjadi gerhana matahari dalam kehidupan Rasulullah saw. Beliau keluar menuju masjid, berdiri dan bertakbir. Sahabat di belakangnya membuat shaff. Rasulullah saw. membaca Al-Qur'an dengan bacaan yang panjang, kemudian takbir, selanjutnya ruku dengan ruku yang panjang, kemudian mengangkat kepalanya dan berkata, "Sami'allahu liman hamidah rabbana walakal hamdu". Setelah itu membaca dengan bacaan yang panjang, lebih pendek dari bacaan pertama. Kemudian takbir, selanjutnya ruku lagi dengan ruku yang panjang, tetapi lebih pendek dari ruku' pertama. Kemudian berkata,"Sami'allahu liman hamidah rabbana walakal hamdu." Selanjutnya sujud. Dan seterusnya melakukan seperti pada rakaat pertama, sehingga sempurnalah melakukan shalat dengan empat ruku dan empat sujud. Dan matahari bercahaya kembali sebelum mereka meninggalkan tempat. Seterusnya Rasul saw bangkit berkhutbah di hadapan manusia, beliau memuji pada Allah sebagaimana ni'mat yang telah diberikan pada ahlinya. Rasul saw. bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Kedua gerhana itu tidak terjadi karena kematian atau kehidupan seseorang. Jika kalian melihatnya bersegeralah untuk shalat." (HR Bukhari dan Muslim)  <br> عن عبد الله بن عباس أنه قال: خسفت الشمس عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم، فصلى رسول الله صلى الله عليه وسلم والناس معه، فقام قياما طويلا نحوا من سورة البقرة، ثم ركع ركوعا طويلا، ثم رفع، فقام قياما طويلا، وهو دون القيام الأول، ثم ركع ركوعا طويلا، وهو دون الركوع الأول، ثم سجد، ثم قام، فقام قياما طويلا، وهو دون القيام الأول، ثم ركع ركوعا طويلا، وهو دون الركوع الأول، ثم رفع، فقام قياما طويلا، وهو دون القيام الأول، ثم ركع ركوعا طويلا، وهو دون الركوع الأول، ثم رفع، ثم سجد، ثم أنصرف، وقد تجلت الشمس، فقال: (أن الشمس والقمر آيتان من آيات الله، لا يخسفان لموت أحد ولا لحياته، فإذا رأيتم ذلك فاذكروا الله).<br>   Dari Abdullah bin Abbas berkata, "Terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah saw. Rasul saw. shalat bersama para sahabat. Beliau berdiri lama sekitar membaca surat Al-Baqarah, kemudian ruku' lama, lalu berdiri lama tetapi lebih pendek dari pertama. Kemudian ruku lama tetapi lebih pendek dari pertama. Kemudian sujud, lalu berdiri lama tetapi lebih pendek dari yang pertama, kemudian ruku lama, tetapi lebih pendek dari yang pertama, kemudian mengangkat dan sujud, kemudian selesai. Matahari telah bersinar. Rasul bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya terjadi gerhana bukan karena kematian seseorang atau kelahiran seseorang, jika kalian melihatnya, hendaknya berdzikir pada Allah." (HR Bukhari).<br>  <br>  TATACARA SHALAT GERHANA<br> Memastikan terjadinya Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari. Shalat gerhana dilakukan pada saat terjadinya gerhana. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan 'As-Shalaatu Jamiah'. Shalat Gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat terdiri dari dua  kali ruku dan dua kali sujud. Setelah ruku' pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang dari surat kedua. Begitu juga pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang dari surat kedua. Setelah shalat disunnahkan khutbah.  <br> <br>SERUAN <br>1. Bahwa pada hari Rabu, tanggal 8 Oktober 2014 akan terjadi Gerhana Bulan total, mulai jam 16. 15 sampai jam 19.34 WIB. <br>2. Kepada kader dan simpatisan PKS, serta umat Islam dianjurkan untuk melakukan shalat Gerhana Bulan secara berjamaah bersama umat Islam di masjid atau mushola. <br>3. DSW  di seluruh Indonesia mengkordinasikan pelaksanaan shalat gerhana tersebut.   <br>Demikian Bayan DSP kepada kader dan simpatisan PKS serta umat Islam, agar dapat ditindaklanjuti dan semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan keberkahan pada kita semua. Amiin.<p>   والله أعلم بالصـواب والهادى الى سـواء السـبيل<br> والحمد لله رب العالمين. <br>Jakarta,  11   Dzulhijjah   1435  H        <br>    6    Oktober    2014  M   <br>DEWAN SYARIAH PUSAT <br>PARTAI KEADILAN SEJAHTERA<br> KH. DR. SURAHMAN HIDAYAT, M.A. <br>KETUA  
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-51564564618555717282014-08-13T07:14:00.000+07:002014-08-16T15:21:57.585+07:00ALLAH AKAN MENJAGA ORANG-ORANG YANG BERIMANOleh: Ustadz Ferry Nasution <br />
Saudaraku...<br />
Seorang mukmin hendaknya dia meyakini bahwa ALLAH telah memberikan jaminan untuk membela orang-orang yang beriman, menjaga agama ini serta memuliakan pemeluknya dan meninggikan agama-Nya.<br />
Sebagaimana ALLAH Subhaanahu wa ta'ala berfirman:<br />
وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ (٤٧)<br />
Artinya, Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. (Ar Ruum: 47)<br />
Dalam ayat yang lain:<br />
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ (٧)<br />
Artinya, Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Muhammad: 7)<br />
Wahai saudaraku perhatikanlah ayat diatas, yang memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita.<br />
Diantara sebab yang akan mendapatkan pertolongan dari ALLAH, ialah diri kita dahulu yang harus menolong agama-Nya. (Balasan tergantung dari jenis amal yang kita kerjakan).<br />
Yaitu:<br />Kita harus dapat menundukkan jiwa dan nafsu kita sendiri. <br />Kita harus dapat menundukkan dunia dari segala kegemerlapannya. <br />Kita harus beriman, percaya dan yakin dengan sungguh-sungguh kepada Allah.<br />Kita harus melakukan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya dan termasuk didalamnya ittiba' kepada Nabi yang mulia serta berpegang teguh di atas manhaj salaf.<br />Kita harus berusaha agar dapat mengalahkan segala nafsu syahwat dan juga syubhat dengan secara tulus memberikan perhatian hati hanya kepada ALLAH.<br />
Tentunya semua itu dapat kita maksimalkan dengan kita menuntut ilmu syar'i dengan ikhlas. <br />
Ingat!<br />Barang siapa yang hatinya dipenuhi dengan iman dan mentaati ALLAH maka ALLAH pasti akan menjaganya, membelanya, meneguhkannya dari segala bentuk keburukan dunia dan akhirat insyaa ALLAH.<br />
Semoga ALLAH memberikan keistiqomahan kepada kita agar berpegang teguh di atas manhaj yang haq ini.<br />
14 Ramadhan 1435H / 12 Juli 2014 <br />
SalamDakwah.com
<br />Sent from my BlackBerry®
<br />powered by Sinyal Kuat INDOSAT<br />
<br />
<h2 class="post-title entry-title" itemprop="name headline" title="Kursus SEO dan Internet Marketing Terbaik di Jakarta">
<span style="font-size: small;">Kursus SEO dan Internet Marketing Terbaik di Jakarta</span></h2>
<h2 class="post-title entry-title" itemprop="name headline" title="Kursus SEO dan Internet Marketing Terbaik di Jakarta">
<span style="font-size: small;"><a href="http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2014/07/kursus-seo-dan-internet-marketing.html" target="_blank">http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2014/07/kursus-seo-dan-internet-marketing.html </a></span></h2>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-5384988649191434272014-07-13T07:12:00.000+07:002014-07-13T07:13:11.339+07:00ISTIGHFAR, PENUTUP SEMUA AMALOleh<br>Ustadz Abu Isma'il Muslim Al-Atsari<p><p>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "Seorang hamba selalu berada (dalam dua hal yaitu-red) berada dalam (lautan-red) nikmat Allâh Subhanahu wa Ta'ala yang perlu ia syukuri; dan (atau-red) berada dalam (gelimangan-red) dosa yang perlu ia istighfari (mohonkan ampun). Dua perkara ini (syukur dan istighfar-pent) termasuk perkara yang (harus) selalu melekat pada diri seorang hamba, karena dia selalu bergelimang berbagai nikmat dari Allâh Azza wa Jalla , dan dia juga selalu perlu bertaubat dan istighfar" [Majmû' Fatâwâ, 10/88]<p>ISTIGHFAR NABI<br>Oleh karena itu pemimpin seluruh manusia, imam seluruh orang-orang yang bertakwa, selalu beristighfâr di dalam seluruh keadaannya.<p>Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : <p>وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً <p>Demi Allâh, sesungguhnya aku beristighfârdan bertaubat kepada Allâh lebih dari 70 kali dalam sehari." [HR. Bukhâri, no. 6307]<p>Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda : <p>إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ<p>Sesungguhnya hatiku terkadang tertutup, dan aku benar-benar beristighfâr kepada Allâh 100 kali dalam sehari". [HR. Muslim]<p>Bahkan sebagian sahabat pernah menghitung istighfâr Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam satu majlis mencapai 100 kali. <p>عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ يُعَدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةُ مَرَّةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَقُومَ : رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُور<p>Dari Nâfi' Radhiyallahu anhu dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata : "Dalam satu majlis Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam , sebelum beliau berdiri (meninggalkan majlis), pernah terhitung seratus kali beliau mengucapkan: <p>رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُور<p>(Wahai Rabbku, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi taubat dan Maha Pengampun). [HR. Tirmidzi, Abu Dâwud, dan Ibnu Mâjah]<p>Kalau Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam saja beristighfâr seperti itu, maka kita lebih sangat membutuhkan istighfar. Karena semua dosa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam telah diampuni oleh Allâh Subhanahu wa Ta'ala , sementara dosa kita tidak ada jaminan ampunan. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak istighfâr dalam memohon ampunan Allâh Azza wa Jalla dan meneladani imam orang-orang yang bertakwa yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam . Allâh berfirman :<p>إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا ﴿١﴾ لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا <p>Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata [yaitu perdamaian Hudaibiyah], Supaya Allâh memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus. [Al-Fath/48: 1-2]<p>Karena istighfâr merupakan kebutuhan mendesak bagi manusia, maka tidak aneh kalau Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya mensyari'atkan menutup berbagai amalan dengan istighfâr.<p>ISTIGHFAR SETELAH SELESAI MENUNAIKAN SHALAT MALAM <br>Allâh Azza wa Jalla berfirman memberitakan sifat-sifat orang-orang yang bertakwa :<p>الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ﴿١٦﴾الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ<p>(Yaitu) orang-orang yang berdoa : "Ya Rabb Kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allâh), dan yang memohon ampun di waktu sahur [sahur: waktu sebelum fajar menyingsing mendekati shubuh]. [Ali 'Imrân/3: 16-17]<p>Dalam ayat lain, Allâh Azza wa Jalla berfirman :<p>إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ﴿١٦﴾كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ﴿١٧﴾وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ﴿١٨﴾وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ<p>Sesungguhnya mereka (orang-orang yang bertakwa) sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Dahulu di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan di waktu sahur (akhir malam sebelum fajar). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian [maksudnya ialah orang miskin yang tidak meminta-minta]. [adz-Dzâriyât/51: 16-19]<p>Sebagian Ulama berkata, "Mereka menghidupkan malam dengan shalat, ketika waktu sahur (akhir malam sebelum subuh) mereka diperintahkan istighfâr". [Majmû' Fatâwâ, 10/88]<p>ISTIGHFAR SETELAH MENUNAIKAN SHALAT <br>Shalat merupakan amalan yang paling besar setelah syahâdatain (dua syahadat). Dalam pelaksanaan ibadah shalat harus memenuhi syarat-syarat, rukun-rukun, dan kewajiban-kewajibannya. Lebih sempurna lagi jika dipenuhi hal-hal yang disunahkan di dalam shalat. Namun siapakah yang yakin bahwa dirinya telah menunaikan semua itu dalam shalatnya ? Oleh karena itu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan tuntunan dengan membaca istighfâr tiga kali setelah salam dari shalat wajibnya, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits sebagai berikut :<p>عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ <p>Dari Tsaubân Radhiyallahu anhu dia berkata: "Jika Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam selesai melaksanakan shalat, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam beristighfâr (meminta ampunan) tiga kali dan memanjatkan doa : <p>اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ<p>(Ya Allâh, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan." <br>Walid berkata, "Aku bertanya kepada al-Auzâ'i, 'Bagaimana (cara) beristighfâr (meminta ampunan)?', Dia menjawab: 'Engkau mengucapkan : أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ"<br>[HR. Muslim, no. 591; Abu Dâwud, no. 1513; Nasâ'i, no. 1337; Ibnu Mâjah, no. 928; Tirmidzi, no. 300]<p>Inilah yang dituntunkan oleh Nabi kita, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu beristighfâr setelah selesai shalat. <p>Namun kita lihat sebagian kaum Muslimin di zaman ini, begitu selesai menunaikan shalat, mereka langsung mengajak berjabat tangan orang-orang di sebelah kanan dan kirinya, tentu ini menyelisihi sunah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ini.<p>Sementara sebagian lainnya, begitu selesai salam dari shalat, langsung melakukan sujud syukur, tentu ini juga menyilisihi sunah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ini. <p>Hendaklah kita selalu ingat, bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam .<p>ISTIGHFAR SETELAH SELESAI MENUNAIKAN IBADAH HAJI<br>Bukan hanya di akhir shalat, ternyata istighfâr juga disyari'atkan di akhir menunaikan ibadah haji. Allâh Azza wa Jalla berfirman :<p>فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ﴿١٩٨﴾ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ<p>Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allâh di Masy'aril haram [di Muzdalifah], dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allâh sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (yaitu dari 'Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allâh; sesungguhnya Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Baqarah/2: 198-199]<p>ISTIGHFAR SETELAH MENUNAIKAN AMANAH DAKWAH<br>Setelah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan risalah kepada manusia, berjihad membela agama Allâh Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benar jihad, dan melaksanakan perintah Allâh dengan sempurna, yang tidak ada seorangpun menyamai beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam , maka Allâh Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk beristighfâr, sebagaimana firman-Nya :<p>إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ﴿١﴾وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا﴿٢﴾فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا<p>Apabila telah datang pertolongan Allâh dan kemenangan, dan kamu melihat manusia masuk agama Allâh dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. [an-Nashr/110: 1-3]<p>Dan perintah Allâh ini benar-benar dijalankan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , bahkan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikannya sebagai dzikir dalam shalat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam . Hal ini dikisahkan oleh istri beliau, 'Aisyah Radhiyallahu anhuma.<p>عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْكَلِمَاتُ الَّتِي أَرَاكَ أَحْدَثْتَهَا تَقُولُهَا قَالَ جُعِلَتْ لِي عَلَامَةٌ فِي أُمَّتِي إِذَا رَأَيْتُهَا قُلْتُهَا إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ إِلَى آخِرِ السُّورَةِ<p>Dari Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, "Dahulu Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum meninggal memperbanyak membaca doa :<p>سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ<p>(Mahasuci Engkau, dan dengan memuji-Mu, aku meminta ampun dan bertaubat kepada-Mu)." Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasûlullâh, kalimat apakah ini yang aku baru saja melihatmu membacanya?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Telah dijadikan suatu tanda untukku dalam umatku, apabila aku melihatnya niscaya aku mengucapkannya, 'Idza Ja'a Nashrullah wa al-Fath…hingga akhir surat'." [HR. Muslim, no.747]<p>ISTIGHFAR SETELAH SELESAI MENUNAIKAN MAJLIS DAN SEMUA AMALAN<br>Semua keterangan di atas menunjukkan keagungan istighfâr. Bahkan selain itu, istighfâr ini dijadikan sebagai doa penutup majlis, juga sebagai doa di akhir semua amalan. Hal ini ditunjukkan oleh hadits-hadits berikut ini: <p>عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا جَلَسَ مَجْلِسًا أَوْ صَلَّى تَكَلَّمَ بِكَلِمَاتٍ فَسَأَلَتْهُ عَائِشَةُ عَنْ الْكَلِمَاتِ فَقَالَ إِنْ تَكَلَّمَ بِخَيْرٍ كَانَ طَابِعًا عَلَيْهِنَّ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَإِنْ تَكَلَّمَ بِغَيْرِ ذَلِكَ كَانَ كَفَّارَةً لَهُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ<p>Dari 'Aisyah Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila telah duduk di suatu majelis atau ketika telah selesai shalat maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan beberapa kalimat. Lalu 'Aisyah Radhiyallahu anhuma bertanya kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kalimat-kalimat tersebut, maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab; "Jika seseorang bicara baik maka itu sebagai stempel/tutup sampai hari kiamat dan jika dia bicara yang tidak baik maka itu sebagai kaffarat/penghapusnya. (Yaitu perkataan) :<p>سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ<p>(Ya Allâh, Maha Suci Engkau dan segala pujian bagi-Mu. Aku mohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu)." [HR. Nasâ'i, no. 1327; dishahihkan oleh al-Albâni]<p>Inilah sedikit keterangan tentang istighfar, semoga bermanfaat bagi kita semua<p>[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XV/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]<br>🌳 Copas " AGAMA ADALAH NASEHAT 085782499306 " 
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-24376545765705650652014-07-07T17:23:00.001+07:002014-07-07T17:23:47.871+07:00KENALI DAN JAUHILAH DOSADiantara karunia dan rahmat Allah atas para Hamba-Nya yang muslim ialah Dia akan mengampuni dosa-dosa kecil selagi mereka menghindari dosa besar.<p>✓Allah Subhanahu Wa' Ta'ala berfirman :<p>"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ketempat yang mulia (jannah)".<br>[QS. An Nisa: 31]<p>✓Selanjutnya Allah Ta'ala berfirman :<p>"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat"<br>[QS. Hud : 114]<p>» Ghibah, Namimah (Mengadu domba), Persaksian palsu, Memakan harta anak yatim, Memakan riba dan banyak hal lainnya diantara dosa besar.<p>✓Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,<p>وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ<p>"Dan bulan Ramadhan satu ke bulan Ramadhan berikutnya adalah penghapus segala dosa yang terjadi di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi..."<br>[HR. Muslim: 233] <p>✓Dari Anas bin Malik berkata:<br>'Seseorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan berkata':<br>"Wahai Rasulullah, aku telah melanggar had maka tegakkanlah hukum Allah atasku"<p>Anas berkata: <br>"Lalu tibalah waktu shalat dan orang tersebut turut shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.<p>Setelah selesai shalat dia berkata lagi :<br>"Wahai Rasulullah, sungguh aku telah melanggar had maka tegakkanlah hukum Allah atasku"<p>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya :<br>"Apakah engkau tadi turut shalat bersama kami?<p>Dia menjawab:<br>"Ya".<p>Beliau bersabda:<br>"Dosamu telah diampuni"<br>[HR. Muslim]<p>✓Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,<p>وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ<p>"Dan bulan Ramadhan satu ke bulan Ramadhan berikutnya adalah penghapus segala dosa yang terjadi di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi..."<br>[HR. Muslim: 233] <p>»Terkadang sebagian dosa besar kita lakukan karena kita tidak sadar itu dosa besar. Seperti ghibah, menggunjing ngomongin orang yg dilakukan saat sedang asyik ngobrol dgn teman-teman. <p>Bahkan dosa kecil pun bisa berubah menjadi besar disisi Allah dikarenakan beberapa sebab sbb: <p>1). Melakukannya secara terus menerus<br>2). Meremehkan dosa<br>3). Senang dan bangga melakukan dosa kecil<br>4).Meremehkan kemarahan Allah yang telah menutupi dosanya, juga kelembutan dan penangguhan balasan-Nya.<br>5). Melakukan dosa kecil lalu menyebarluaskanya ditengah manusia.<br>6). Pelaku dosa menjadi tokoh panutan seperti : Ulama', Ayah, Ibu, dan orang yang sudah sepuh alias telah tua usianya.<p>Karena jika dosa besar maka amal2 ibadah dan kebaikan yg kita lakukan saja tidak cukup untuk menghapusnya, tetapi harus dihapus dgn taubatan nasuha.<p>Maka kenalilah berbagai jenis dosa, dan jauhi...,<br>Bacalah kitab dan buku2 Kumpulan Dosa Besar seperti AlKabaair karya Imam Adzahabi, maka disana mungkin anda akan bnyk menemukan dosa2 yg anda anggap dosa kecil ternyata termasuk dosa besar, seperti isbal dll.<p>☑Sumber :<br>Dinukil dari kitab : Agar tak terjerumus Dosa, karya : Abdullah bin Abdul Aziz Al'lidaan, Hal.50-56.<p>*******<br>Ramadhan bulan pengampunan. Saat tepat bagi kita menghapus khilaf dan salah.<p>Jangan di sia-siakan... !<p> ⌣̊┈»̶·̵̭̌✽🐐🐐✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-75751199288764520502014-07-07T14:14:00.001+07:002014-07-07T14:14:42.572+07:00Hal-hal Apa Saja Yang Dapat Menghidupkan Hati ??OASE DAKWAH~Penyejuk Hati Penggugah Jiwa<br>Senin, 7 Juli 2014<p>💝Hal-hal Apa Saja Yang Dapat Menghidupkan Hati ??<p>Ibarat jasad, tubuh kita memerlukan makan dan minum. Tentunya makanan dan minuman yg sehat, toyib dan halal bagi tubuh. Bukan makanan beracun yang merusak badan kita. Begitupun dengan hati manusia juga membutuhkan makanan, apa saja itu...<p>✅1) Dzikrullah dan Tilawatil Qur'an. Disebutkan dlm firman-Nya: "karena itu ingatlah Aku, niscaya Aku mengingatmu" QS.2:152. Hamba mana yang tidak ingin di ingat oleh Sang Khalik? Tentu hanya orang yang sombonglah ia. Naudzubillah... <p>Meskipun ia adalah ibadah yang paling ringan namun kontribusi dan pengaruhnya tidak dapat dicapai oleh amal lainnya. Dalam riwayat Turmudzi, dari Jabir ra, Nabi saw bersabda: "barangsiapa mengucapkan -subhanallah wa bihamdih- ditanamkan untuknya sebatang pohon kurma disurga". Dzikir ada beberapa macam diantaranya mengingat asma wa sifat Allah swt, memuji Nya, menyanjung Nya, spt subhanallah, alhamdulillah, laa ilaha illallah. Dan sebaik-baik dzikir adalah Tilawah AlQur'an karena ia memuat berbagai obat dan penawar hati dari bbg penyakit. Dalam QS Al Isra:82 Allah berfirman: "Dan Kami turunkan dari AlQuran itu sbg penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan tidak menambah bagi orang-orang zalim kecuali kerugian. Penyakit hati terhimpun dan bersumber dari syubhat dan syahwat, AlQuran sbg penawar keduanya. <p>✅2) Istighfar <br>Ampunan adalah pemeliharaan dari keburukan dosa dan juga penutupannya. Istighfar bnyak disebut dlm Alquran kadang dalam bentuk perintah spt dalam QS.2:199 yg artinya: "mohon Ampunlah kpd Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayng. Jg dlm QS Ali Imron: 17 dan Annisa:110<p>✅3) Doa. Sbg manusia kita butuh berdoa karena org yg enggan berdoa neraka jahannam tempatnya spt disebutkan dlm QS. Ghafir:60. Allah akan mengabulkan doa hamba Nya spt disebutkan dlm QS.Albaqarah:186. Disarikan dari karya Dr. Ahmad Farid dengan judul Bagaimana Menyucikan Jiwa. Hal. 65.<p>Lilik Siswati-Staf Biro Tausiyah Ruti ODOJ<br>Tradera/TR/03/06/07/2014<br><a href="mailto:tausiyahrutin14@gmail.com">tausiyahrutin14@gmail.com</a>
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-1370605709222788202014-07-03T12:45:00.001+07:002014-07-03T12:45:45.056+07:00Manfaat Tidur Siang💗TIDUR SIANG, Sunnah Nabi yg Penuh Manfaat🌈<p>🌰 Mari Tidur Siang<p>ﻭﻧﻮﻣﺔ ﺍﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ ﻣﺴﺘﺤﺒﺔ ﻋﻨﺪ ﺟﻤﻬﻮﺭ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ، ﻟﻘﻮﻝ<br>ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﻗﻴﻠﻮﺍ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻻ<br>ﺗﻘﻴﻞ. ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ<br>ﺑﺮﻗﻢ .4431<br>ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ ﺍﻟﺸﺮﺑﻴﻨﻲ: ﻳﺴﻦ ﻟﻠﻤﺘﻬﺠﺪ ﺍﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ،<br>ﻭﻫﻲ: ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ، ﻭﻫﻲ ﺑﻤﻨﺰﻟﺔ ﺍﻟﺴﺤﻮﺭ<br>ﻟﻠﺼﺎﺋﻢ.<br>ﻭﻗﺎﻟﻮﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻬﻨﺪﻳﺔ : ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ ﺍﻟﺘﻨﻌﻢ ﺑﻨﻮﻡ<br>ﺍﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ . ﺍﻧﺘﻬﻰ.<br>ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﻛﺸﺎﻑ ﺍﻟﻘﻨﺎﻉ : ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻧﺼﻒ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ،<br>Tidur siang atau qoilulah itu hukumnya dianjurkan menurut mayoritas ulama mengingat sabda Nabi, "Hendaknya kalian<br>tidur siang karena setan itu tidak tidur siang" [Dinilai hasan oleh al Albani dalam Shahih Jami Shaghir no 4431].<p>Khathib as Syarbini as Syafii mengatakan,<br>"Dianjurkan qoilulah bagi yang hendak melaksanakan shalat tahajud. Qoilulah adalah<br>tidur sebelum zhuhur. Qoilulah itu seperti<br>makan sahur bagi orang yang berpuasa".<p>Dalam kitab Fatawa Hindiyah [mazhab<br>Hanafi] disebutkan, "Dianjurkan untuk tidur<br>siang".<p>Dalam Kassyaf al Qana' [kitab fikih Hanbali],<br>"Dianjurkan tidur di pertengahan siang".<p>Waktu Tidur Siang<p>ﻭﻗﺪ ﺍﺧﺘﻠﻔﺖ ﻋﺒﺎﺭﺍﺕ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻓﻲ ﺗﺤﺪﻳﺪ ﻭﻗﺖ ﻧﺼﻒ<br>ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺑﺎﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ، ﻓﺬﻫﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﻗﺒﻞ<br>ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ ﻭﺫﻫﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﺑﻌﺪﻩ، ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺮﺑﻴﻨﻲ<br>ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ : ﻫﻲ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ . ﺍﻧﺘﻬﻰ.<br>ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻭﻱ : ﺍﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ : ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﺳﻂ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻋﻨﺪ<br>ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﺭﺑﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺃﻭ ﺑﻌﺪ . ﺍﻧﺘﻬﻰ.<br>ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺒﺪﺭ ﺍﻟﻌﻴﻨﻲ: ﺍﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ ﻣﻌﻨﺎﻫﺎ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻓﻲ<br>ﺍﻟﻈﻬﻴﺮﺓ. ﺍﻧﺘﻬﻰ .<br>Para ahli fikih berselisih pendapat tentang<br>pertengahan siang yang menjadi waktu istirahat siang (qoilulah). <p>Sebagian ulama<br>berpendapat sebelum zawal (gesernya<br>matahari ke arah barat, pent) dan ada yang<br>berpendapat sesudah zawal. As Syarbini al<br>Khathib mengatakan "Qoilulah adalah tidur<br>sebelum zawal". Al Munawi mengatakan,<br>"Qoilulah adalah tidur di pertengahan siang,<br>saat zawal dan sedikit sebelum dan<br>sesudahnya". Al Badr al Aini mengatakan,<br>"Qoilulah adalah tidur di tengah siang".<p>ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻳُﺮﺟﺢ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ ﻫﻲ ﺍﻟﺮﺍﺣﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ -<br>ﻳﻌﻨﻲ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻈﻬﺮ - ﻣﺎ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻋﻦ ﺳﻬﻞ<br>ﺑﻦ ﺳﻌﺪ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﻛﻨﺎ ﻧﻘﻴﻞ ﻭﻻ ﻧﺘﻐﺬﻯ<br>ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻓﻲ ﻋﻬﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ.<br>ﻭﺍﻟﻠﻔﻆ ﻟﻤﺴﻠﻢ .<br>Dalil yang menunjukkan bahwa yang benar<br>adalah pendapat yang mengatakan bahwa<br>qoilulah adalah istirahat setelah zawal alias<br>setelah shalat zhuhur adalah hadits yang<br>diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari<br>Sahl bin Saad, "Tidaklah kami melakukan<br>qoilulah dan menyantap makan siang kecuali<br>setelah selesai shalat Jumat di masa Nabi"<p>Referensi:<br><a href="http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/
showthread.php?p=265071#post265071">http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/<br>showthread.php?p=265071#post265071</a><p>🍄 Tidur/Istirahat Siang (Qailulah): Sehat Dan Sunnah<p><p>Kebiaasaan yang mungkin kita lakukan ini adalah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, insyaAllah kita akan mendapat pahala jika kita meniatkannya. Adapun jika sekedar kebiasaan saja maka tidak berpahala. Inilah pentingnya ilmu, jika kita tidak mengetahui hal ini, maka tidur siang kita hanya semata-mata karena kebiasaan saja dan tidak mendapat pahala.<p>Selain itu tidur/istirahat siang (qailulah) juga termasuk kebiasaan yang menyehatkan asalkan tidak berlebihan, akan menyegarkan badan dan membantu kita untuk bangun shalat malam.<p> <p>Qailulah tidak harus tidur, istirahat siang termasuk qailulah<p>Dalam Kamus Lisanul Arab dijelaskan makna qailulah secara bahasa,<p>القيلولة نومة نصف النهار<p>"Qailulah adalah tidur pada pertengahan siang"[1]<p>Karena diterjemahkan qailulah dengan "tidur siang" maka banyak yang menyangka qailulah mesti harus tidur. Yang benar, qailulah tidak mesti harus tidur, istirahat pada siang hari sudah termasuk qailulah.<p>Ash-Shan'ani rahimahullah berkata,<p>والقيلولة: الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم<p>"Qailulah adalah istirahat pada pertengahan siang walaupun tidak tidur."[2]<p> <p>Kapan Waktu qailulah<p>Terdapat ikhtilaf ulama kapan waktu qailulah, apakah sebelum dzuhur atau sesudah dzuhur atau keduanya.<p>Syarbini rahimahullah berkata,<p>هي النوم قبل الزوال<p>"tidur sebelum zawal (waktu dzhur)"<p>Al-Munawi rahimahullah berkata,<p>القيلولة: النوم وسط النهار عند الزوال وما قاربه من قبل أو بعد<p>"Qailulah adalah tidur di pertengahan siang ketika zawal atau mendekati waktu zawal sebelum atau sesudahnya."<p>Al-Badri Al-Aini berkata,<p>القيلولة معناها النوم في الظهيرة<p>"Qailulah maknanya: tidur di waktu dhuzur (petengahan siang)."[3]<p>Dan yang rajih adalah qailulah itu waktunya setelah zawal (dzuhur) sebagaimana hadits.<p>عن سهل بن سعد رضي الله عنه قال: ما كنا نقيل ولا نتغذى إلا بعد الجمعة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم. واللفظ لمسلم.<p>Dari Sahl bin Sa'ad radhiallahu 'anhu berkata,<p>"kami (dahulunya) tidaklah melakukan qailulah dan makan kecuali setelah shalat jumat di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."[4]<p> <p>Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata,<p>كَانُوا يُجَمِّعُوْنَ ثُمَّ يَقِيْلُوْنَ<p>"Mereka (para sahabat) dulu biasa melaksanakan shalat Jum'at, kemudian istirahat siang ( qailulah)." [5]<p> <p>Sunnah qailulah<p>Tidur siang disebutkan dalam Al-Quran. Allah Ta'ala berfirman,<p>وَمِنْ آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ<p>"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan" (Ar-Ruum :23)<p>Demikian juga diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,<p>قِيْلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ<p>"Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang." [6]<p>Demikian juga perbuatan para sahabat.<p>رُبَّمَا قَعَدَ عَلَى بَابِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رِجَالٌ مِنْ قُرَيْشٍ، فَإِذَا فَاءَ الْفَيْءُ قَالَ: قُوْمُوا فَمَا بَقِيَ فَهُوَ لِلشَّيْطَانِ. ثُمَّ لاَ يَمُرُّ عَلَى أَحَدٍ إِلاَّ أَقَامَهُ<p>"Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas'ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas'ud mengatakan, "Bangkitlah kalian (untuk istirahat siang), Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan." Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit."[7]<p>Di riwayat yang lain,<p>كَانَ عُمَرُ z يَمُرُّ بِنَا نِصْفَ النَّهَارِ –أَوْ قَرِيْبًا مِنْهُ – فَيَقُوْلُ: قُوْمُوا فَقِيْلُوا، فَمَا بَقِيَ فَلِلشَّيْطَانِ<p>"Dahulunya 'Umar bila melewati kami pada tengah hari atau mendekati tengah hari mengatakan, "Bangkitlah kalian! Istirahat sianglah! Yang tertinggal menjadi bagian untuk setan."[8]<p>Al-Khalal berkata,<p>قال الخلال استحباب القائلة نصف النهار قال عبد الله كان أبي ينام نصف النهار شتاء كان أو صيفا لا يدعها<p>"Disunnahkan qailulah pada pertengahan siang, Abdullah (bin Ahmad) berkata, "Ayahku tidur siang pada musim panas dan dingin, ia tidak meninggalkannya."[9]<p> <p>Manfaat tidur siang<p>Tidur siang sangat bermanfaat dan terasa bagi mereka yang terbiasa. Terasa segar jika bangun dari tidur siang yang walaupun sebentar tetapi berkualitas.<p>Berikut manfaat tidur siang bagi kesehatan:<p>1. Meningkatkan daya ingat<br>Sebuah penelitian tahun 2008 menemukan bahwa tidur siang selama 45 menit bisa membantu meningkatkan daya ingat. Peningkatan ini terjadi dalam fase slow-wave sleep atau tidur gelombang pendek sebagaimana biasa terjadi saat tidur siang.<p>Peningkatan aktivitas otak saat sedang tidur juga diyakini bermanfaat untuk mempelajari bahasa asing. Kata-kata atau istilah baru akan lebih mudah diingat jika sering diperdengarkan saat sedang tidur.<p>2. Meningkatkan produktivitas<br>Tidur siang dapat melindungi otak dari pengolahan informasi yang terjadi secara berlebihan dan membantu mengkonsolidasikan informasi yang baru dipelajari. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan konsentrasi dan produktifitas di tempat kerja. Bahkan penelitian sebelumnya menemukan tidur siang dapat menurunkan tekanan darah.<p>3. Mengobati insomnia<br>Penelitian telah menemukan bahwa orang yang tidur siang selama 15 menit merasa lebih waspada dan kurang mengantuk, bahkan ketika malam hari sebelumnya kurang tidur.<p>Efeknya memang bisa bervariasi pada setiap individu, namun sebuah penelitian tahun 2011 menegaskan tidur siang membuat penderita insomnia jadi lebih bugar karena total waktu istirahatnya jadi lebih panjang.<p>4. Menurunkan stres<br>Ingin memotong hormon stres kortisol sebanyak separuh? Penelitian menunjukkan bahwa hormon stres secara dramatis mengalami penurunan setelah tidur siang, terutama jika semalam tidurnya kurang begitu nyenyak.<p>Sebuah penelitian di Jerman menemukan bahwa ketika sekelompok pilot tidur kurang dari 7 jam semalam sebelum bertugas, kadar kortisolnya meningkat secara signifikan dan bertahan selama 2 hari. Namun ketika berhasil tidur siang barang sebentar, kadar kortisol berkurang separuhnya.<p>5. Mencegah penyakit jantung<br>Tidur siang yang pendek selama 20-40 menit bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke. Kesimpulan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Yunani.<p>Peneliti menemukan bahwa orang yang setidaknya tidur siang 30 menit selama 3 kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 37 persen. Menurut penelitian ini, tidur siang yang sehat sebaiknya dilakukan antara pukul 1-3 siang selama tak lebih dari 45 menit. Jika berlebih, justru menyebabkan terbangun dengan 'kepala berat'.[10]<p> <p>Demikian, semoga bermanfaat.<p>Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.<p> <p>@Pogung Lor- Jogja, 13 Jumadal Awwal 1434 H<p>Penyusun: dr. Raehanul Bahraen<p>Artikel <a href="http://www.muslimafiyah.com">www.muslimafiyah.com</a>
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-83703071818281952752014-07-03T07:05:00.001+07:002014-07-03T07:05:32.411+07:00Racun Hati (1/4) : BANYAK BICARA( Oleh: Abdullah Shaleh Al-Hadrami)<p>Lidah mempunyai pengaruh yang sangat besar, keimanan dan kekafiran bisa tampak melalui lidah (syahadat).Barangsiapa melepaskan tali kendali lidahnya, maka setanpun akan memperdayanya dari segala penjuru sehingga menggiringnya menuju ujung jurang kemudian menjatuhkannya sampai ke dasar.<p>Dari Mu'adz Radhiallahu Anhu, dari Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda "Dan tiadalah menelungkupkan wajah atau batang hidung manusia ke dalam api neraka melainkan hasil ulah lidahnya.' (HR AtTirmidzi, Ibnu Majah, dan AlHakim ,sahih.)<p>Banyak sekali ayat Al-Qur'an dan sabda Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam serta ucapan Salafus Shaleh Rahimahumullah yang memperingatkan kita dari bahaya dan kerusakan lidah, diantaranya firman Allah Subhanahu Wa Taala:'Tiadalah suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.'(Q.S.Qaaf:18).<p>Dari Sufyan bin Abdillah AtsTsaqafi Rahimahullah berkata: Aku bertanya, Ya Rasulullah apakah yang paling Anda takutkan terhadap diri saya.' Beliau Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda: 'Ini', sambil memegang lidahnya.' (HR.AtTirmidzi,Ibnu Majah,AdDarimi dan AlHakim,sahih).<p>Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu Anhu berkata: Aku bertanya, Ya Rasulullah apakah keselamatan itu ' Beliau bersabda: 'Peliharalah lidahmu.'(HR.AtTirmidzi,Ahmad,Ibnu AlMubarak, sahih).<p>Beliau Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda pula: 'Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.'(HR.Bukhari dan Muslim)<p>Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Ala Alihi Wasallam bersabda: 'Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang tidak jelas (ia anggap biasa), ternyata hal itu membuat ia tergelincir ke dalam api neraka lebih jauh dari jarak timur dan barat.'(HR.Bukhari dan Muslim).<p>Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu Anhu berkata: 'Demi Allah yang tiada tuhan pantas di sembah selain Dia, tiadalah sesuatu yang lebih patut untuk di penjara lebih lama dari lidahku.'<p>Beliau Radhiallahu Anhu, juga berkata: 'Wahai lidah, berkatalah yang baik kamu akan untung dan diamlah dari yang buruk kamu akan selamat, sebelum kamu menyesal !.'<p>Dari Abu Darda Radhiallahu Anhu, berkata: 'Berlakulah adil terhadap dua telinga dari lidah, dijadikan untuk anda dua telinga dan satu lidah supaya anda lebih banyak mendengar daripada berbicara,'<p>Bencana lidah yang paling ringan adalah berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaedah…<p>Daftar Pustaka<br>[1] Al-Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibn Katsir, Jama'ah Minal Ulama', Isyraf Asy-Syaikh Shayyur Rahman Al-Mubarakafuri, Daar As-Salam, Riyadh.<br>[2] Tazkiyatun Nufus, Syaikh Ahmad Farid, Edisi revisi hanya memuat hadits-hadits shahih. Cetakan tahun 1419H / 1998M, Daar Al-Aqidah Litturats, Iskandariyah.<br>[3] Tazkiyah An-Nafs, Syaikh Ahmad Farid, Edisi lama (belum direvisi), terjemahan Indonesia. PenterjemahL Imtihan Asy-Sya'i, Pustaka Arafah.<br>[4] Jami' Al-Ulum Wal Hikam, Ibnu Rajab, tahqiq Syu'aib Al-Arnauth dan Ibrahim Bajis, Muassasah Ar-Risalah, Beirut.<br>[5] Al-Mukhtar Lil Hadits Fi Syahri Ramadhan, Majmu'ah Thalabatil Ilmi, Rabithah Alam Islami.
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-25854274525169262612014-07-01T08:09:00.001+07:002014-07-01T08:09:41.213+07:00JADILAH PENYAYANGRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
<br>"Orang-orang yang penyayang itu disayangi oleh Allah yang Maha Penyayang. Sayangilah yang di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kalian". (HR. Tirmidzi).
<br>
<br>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
<br>"Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia mengurungnya sampai mati, maka ia masuk neraka karena kucing itu. Ia mengurungnya dan tidak memberinya makan dan minum, dan tidak pula dia melepaskannya sehingga bisa makan serangga-serangga bumi". (HR. Muslim).
<br>
<br>Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan mengamalkannya. آمِيـــــــــــــــــــنْ آمِيـــــــــــــــــــنْ آمِيـــــــــــــــــــنْ يَآرَبَّ آلٌعَآلَمِِيِن
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-19478280731215503782014-07-01T07:36:00.001+07:002014-07-01T07:36:11.700+07:00BEKAL HARI ESOKBEKAL HARI ESOK
<br>Penulis: Al-Ustadz Musyaffa Ad-Dariny -hafidzahullah-
<br>
<br>Kita hidup di dunia, tidak lama.. Rosululloh -Shollallohu 'alaihi wasallam- telah bersabda: 
<br>
<br>"Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampui umur tersebut". [HR. Ibnu Majah: 4236, Syeikh Albani mengatakan: hasan shohih]
<br>
<br>Dan ternyata dalam waktu yang sebentar itu, kita memerlukan bekal yang banyak untuk mengarunginya.. BAHKAN kadang kita harus BANTING TULANG demi mencari bekal untuk kehidupan ini.
<br>
<br>Jika utk waktu +/- 70 tahun saja kita harus BANTING TULANG untuk mencari bekalnya, lalu sudahkah kita banting tulang untuk kehidupan alam barzakh yang mungkin bisa sampai RIBUAN TAHUN?!
<br>
<br>Setelah alam barzakh juga kita harus dibangkitkan dan hidup dalam waktu yang sangat lama, SATU HARINYA = 50 RIBU TAHUN.. Ingat, ketika itu tak ada yang berguna kecuali amal baik kita.. Tak ada pakaian, tak ada sandal, matahari hanya berjarak 1 mil dan tak ada naungan kecuali naunganNya.
<br>
<br>Sungguh, kehidupan setelah kehidupan dunia ini jauh lebih lama, dan jauh lebih berat... tentu itu memerlukan usaha mengumpulkan BEKAL yang jauh lebih banyak dan jauh lebih intens.
<br>
<br>Oleh karena itu, lihatlah diri Anda, sudahkah dia mempersiapkannya...?!
<br>
<br>Allah Ta'ala berfirman (yang artinya) : 
<br>
<br>"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan LIHATLAH DIRI MASING-MASING apakah yang sudah ia PERSIAPKAN untuk KEHIDUPAN ESOKNYA". [Al-Hasyr: 18]
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-13448488505490165102014-07-01T07:27:00.001+07:002014-07-01T07:27:49.455+07:00Kisah Salaf tentang Nafsu TersembunyiBeberapa pakar sejarah islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seoarang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. <p>Menuturkan lembaran episode hidupnya, Ahmad bin Miskin bercerita:<br> <br>Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari hari kami. <p>Maka aku berazam untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan jalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku. <p>Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: "berikan makanan ini kepada keluargamu."<p>Ditengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita faqir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:<p> "Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan siksa lapar. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan" <p>Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan akalku dalam khayalan ukhrowi, seolah olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.<p>Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. "Ambillah, beri dia makan.", kataku pada si ibu.<p>Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeser pun dinar atau dirham kumiliki. Sementara dirumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu. <p>Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecil pun tersenyum indah bak purnama. <p>Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku. <p>Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. <p>Dalam posisi seperti itu, tiba tiba Abu Nashr terbang kegirangan mendatangiku. <p>"Hei, Abu Muhammad! Kenapa kau duduk duduk disini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?", tanyanya.<p>"Subhanallah....!", jawabku kaget. "Dari mana datangnya?"<p>"Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun duyun angkutan barang penuh berisi harta.", ujarnya.<p>"Terus?", tanyaku keheranan.<p>"Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.<p> Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Disana, kondisi ekonominya berangsur angsur membaik. Bisnisnya melajit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan. <p>Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu. <p>Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya." <p> Mengisahkan awal episode baru hidupnya, Ahmad bin Miskin berujar :<p>"Kalimat puji dan syukur kepada-Nya berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukurku, segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup. <p>Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, dia terus bertambah ruah tanpa berkurang. <p>Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang salih. <p>Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. <br>Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. <br>Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain. <p>Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa dosa itu masing masing dipunggungnya.<p> Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran KOTA (kota tempat tinggal, pent), isinya hanyalah dosa dosa dan hal hal yang menghinakan. <p>Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal. <p>Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu daun timbangan, sedangkan amal baikku di daun timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku. <p>Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan. <p>Namun alangkah ruginya, ternyta dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah Riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal salih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu nafsu itu. <p>Aku putus asa. <br>Aku yakin aku akan binasa. <br>Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka. <p>Tiba tiba, aku mendengar suara, "masihkah orang ini punya amal baik?"<p>"Masih", jawab seseorang. "Masih tersisa ini."<p>Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? <br>Aku berusaha melihatnya. Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.<p>Habis sudah harapanku.<br>Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi jadinya. <p> Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar benar tertipu habis habisan.<p>Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekan.<p>Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.<p>Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus turun. Hingga akhirnya aku mendengar seseorang berkata, "Orang ini telah selamat."<br> <br>-SELESAI-<p>NB: Benarlah sabda nabi: "Janganlah kalian merehkan amal baik meskipun kecil."
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-58712216766557160272014-07-01T07:18:00.001+07:002014-07-01T07:18:49.320+07:00Ruginya Tidur Setelah SubuhSalah satu kebiasaan buruk yang menjamur, terutama di bulan Ramadhan, adalah tidur di waktu pagi. Apakah kerugian tidur diwaktu pagi?
<br> 
<br>1. Kehilangan barakah pagi hari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka". Ini adalah doa yang agung yang  Rasulullah panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi.
<br>
<br>2. Bisa ketinggalan waktu shalat subuh
<br>Tidak sedikit dari kita tidur setelah sahur sehingga hal ini bisa menyebabkan ketinggalan jamaah shalat subuh (bagi laki-laki) atau bahkan kehilangan waktu shalat subuh.
<br>
<br>3. Menyelisihi kebiasaan para salaf
<br>Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan shalat subuh  mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
<br>
<br>4. Membuat malas dan melemahkan badan, Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, : "Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma'ad, 4/222)
<br>
<br>5. Pagi adalah waktu dibaginya rizki
<br>Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari.." (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah).
<br>
<br>Baca lengkap disini KLIK
<br><a href="http://m.klikuk.com/ruginya-tidur-setelah-subuh/">http://m.klikuk.com/ruginya-tidur-setelah-subuh/</a>
<br>
<br> Ditulis oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc حفظه الله تعالى
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-91350348164056754432014-06-30T21:11:00.001+07:002014-06-30T21:11:26.702+07:00Yang Pintar Menasehati Buanyak….!!! Tapi Yang Mengamalkan Nasehatnya Sendiri ?Sungguh banyak diantara kita yang "HOBY" menasehati di facebook, sungguh ini merupakan kebaikan…tapi janganlah lupa agar kita juga semangat untuk mengamalkan nasehat-nasehat kita sendiri. Renungkanlah perkataan Abul Aswad Ad-Dualy:
<br>
<br>يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ الْمُعَلِّمُ غيره *** هَلاَّ لِنَفْسِكَ كَانَ ذَا التَّعْلِيْمِ
<br>
<br>"Wahai orang yang mengajari orang lain…. Tidakkah kau mengajari dirimu dulu (sebelum orang lain)"
<br>
<br>أَتَرَاكَ تُلَقِّحُ بِالرَّشَادِ عُقُوْلَنَا *** صِفَةً وَأَنْتَ مِنَ الرَّشَادِ عَدِيْمُ
<br>
<br>"Pantaskah kau tanamkan pada akal kami "sifat mulia".. Tapi ternyata, engkau kosong dari sifat mulia itu"
<br>
<br>لاَ تَنْهَ عَنْ خُلُقٍ وَتَأْتِي مِثْلَهُ *** عَارٌ عَلَيْكَ إِذَا فَعَلْتَ عَظِيْمُ
<br>
<br>"Janganlah engkau melarang akhlak (yang buruk), tapi kau sendiri melakukannya… Sungguh sangat tercela, jika kau berbuat seperti itu"
<br>
<br>اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ فَانْهَهَا عَنْ غَيِّهَا *** فَإِذَا انْتَهَتْ عَنْهُ فَأَنْتَ حَكِيْمُ
<br>
<br>"Mulailah dari dirimu, dan lepaskanlah dosanya… Karena engkaulah sang bijaksana, jika kau telah lepas darinya"
<br>
<br>فَهُنَاكَ يَنْفَعُ إِنْ وَعَظْتَ وَيُقْتَدَى *** بِالْقَوْلِ مِنْكَ وَيَنْفَعُ التَّعْلِيْمُ
<br>
<br>"Saat itulah, nasehat dan didikanmu kan berguna. Begitu pula ucapanmu, akan menjadi panutan"
<br>
<br>Yaa Allah ampunilah kami yang sering menasehati akan tetapi lalai dari nasehatnya sendiri…tunjukanlah kami jalan yang lurus, tutuplah aib-aib kami di dunia, terlebih-lebih lagi di akhirat…
<br>
<br>Aamiiin yaa Robbal 'Aaalamiin
<br>
<br> Ditulis oleh Ustadz Firanda Andirja, Lc, MA حفظه الله تعالى
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-88393226606278037852014-06-30T17:19:00.001+07:002014-06-30T17:19:12.337+07:00TIPS LANCAR JALANI PUASA dari Dokter Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer, FINASIMDokter Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer, FINASIM dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan tip lancar jalani puasa secara umum untuk sgla usia :
<br>
<br>(InsyaAllah b'manfaat juga untuk "gaya hidup sehat" bagi teman2 yg tidak m'jalankan ibadah puasa)
<br>
<br>● Saat sahur usahakan untuk membatasi asupan teh dan kopi.Pasalnya,dua asupan membuat metabolisme berjalan cepat. Sehingga cepat mendatangkan rasa haus meski tak berdehidrasi.
<br>
<br>● Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lambat dicerna dan memiliki serat yang tinggi. Contohnya gandum, padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi merah.
<br>
<br>● Saat berbuka puasa dianjurkan untuk mengonsumsi kurma karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium dan magnesium. Dimana lewat kurma ini kebutuhan nutrisi tubuh yang hilang selama puasa perlahan dipenuhi.
<br>
<br>● Mengonsumsi pisang saat berbuka sangat baik bagi tubuh Anda, sebab pisang merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat.
<br>
<br>● Batasi makanan yang digoreng saat berbuka, karena dapat meningkatkan sel-sel lemak dalam tubuh. Hal ini karena seorang yang sudah di usia lanjut cenderung memiliki keluhan penyakit yang disebabkan lemak, seperti penyakit jantung, jantungkoroner dan hipertensi.
<br>
<br>● Batasi makanan yang lebih cepat dicerna, seperti gula. Hal ini bisa cepat mendatangkan rasa haus ditengah Anda menjalani puasa nantinya.
<br>
<br>● Konsumsi air atau jus buah antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan cairan dalam tubuh untuk Anda lancar beraktivitas esok harinya.
<br>
<br>● Hindari terlalu banyak makanan es, karena memudahkan Anda kenyang. Dimana asupan makanan gizi yang lengkap akan menurun karena tak bisa masuk dalam tubuh.
<br> "SEMOGA BERMANFAAT "
<br>Selamat menjalankan ibadah puasa
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-70507020240379508332014-06-30T17:00:00.001+07:002014-06-30T17:00:54.011+07:00EMPAT RACUN HATIOleh: Abdullah Shaleh Al-Hadrami<p>Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala 'Alihi Wa Sallam , keluarga, para sahabat dan pengikut setia mereka sampai hari kiamat, Amma ba'du:<p>Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : 'Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.'(Q.S. Al-Isra': 36)<p>Sesuatu yang paling mulia pada diri manusia adalah hatinya. Peran hati terhadap seluruh anggota badan ibarat raja terhadap para prajuritnya. Semua bekerja atas dasar perintahnya dan tunduk kepadanya. Di kemudian hari hati akan ditanya tentang para prajuritnya. Sebab setiap pemimpin itu bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.<p>Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala 'Alihi Wa Sallam bersabda : 'Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.'(HR Bukhari dan Muslim)<br>Sahabat Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu berkata: 'Hati adalah raja anggota tubuh, dan anggota tubuh adalah para prajuritnya. Apabila raja baik maka baik pulalah para prajuritnya dan apabila raja busuk maka busuk pulalah para prajuritnya.'<p>Hati adalah raja. Seluruh tubuh adalah pelaksana semua titahnya yang selalu siap untuk menerima arahannya. Aktivitasnya tidak dinilai benar jika tidak diniatkan dan dimaksudkan oleh sang hati. Dikemudian hari, hati akan ditanya tentang para prajuritnya. Sebab setiap pemimpin itu bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.<p>Maka, memperhatikan dan meluruskan hati merupakan perkara yang paling utama untuk diseriusi oleh orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Demikian pula dengan mengkaji penyakit-penyakit hati dan metode mengobatinya merupakan bentuk ibadah yang utama bagi ahli ibadah.<p>Perumpamaan hati itu seperti sebuah benteng. Sedangkan syetan adalah musuh yang hendak masuk ke dalam benteng itu, hendak menguasai dan merebutnya. Benteng tidak akan terlindungi kecuali dengan menjaga pintu-pintunya. Orang yang tidak mengetahui pintu-pintu itu tidak akan bisa menjaganya. Jadi seseorang tidak bisa mengusir syetan kecuali dengan mengetahui pintu-pintu masuk yang dilewati syetan. Pintu-pintu masuk itu adalah sifat-sifat manusia yang jumlahnya sangat banyak, dan kami akan sebutkan empat pintu masuk syetan yang paling banyak tersebar dan berbahaya.<p>Ketahuilah, hati dapat rusak sebagaimana halnya badan dan setiap kemaksiatan adalah racun hati. Ia menjadi penyebab sakit dan kehancurannya, memalingkan dari kebaikan, dan menambah parah penyakitnya.<p>Hati adalah pusat ilmu dan ketakwaan, cinta dan benci, keragu-raguan dan bencana. Dialah yang tahu tentang Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang menuju kepadaNya, dan anggota tubuh ini tidak lain hanyalah mengikuti dan berkhidmat kepadanya.<p>Para salaf memperoleh kemenangan yang besar dan sangat unggul tidak lain karena kualitas mereka dalam ibadah-ibadah hati. Keistimewaan mereka dalam hal ini tidak ada tandingannya.<p>Imam Abdullah bin Mubarak Rahimahullah berkata:<br>"Kulihat dosa-dosa itu mematikan hati.  Membiasakannya mengakibatkan kehinaan<br>Meninggalkan dosa adalah kehidupan bagi hati.  Selalu menjauhinya adalah yang terbaik bagi anda."<p>Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : 'Adalah hari (kiamat) yang mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat. ' (Q.S. Asy-Syu'ara :88-89)<p>Hati yang sehat adalah hati yang selamat. Hati yang selamat didefinisikan sebagai hati yang terbebas dari setiap syahwat, keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah Subahanahu Wa Ta'ala dan dari setiap syubhat, ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran.<p>Maka barangsiapa menginginkan keselamatan dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah ia membersihkan hatinya dari pengaruh racun-racun itu. Kemudian menjaganya jangan sampai ada racun lain mengotorinya. Adapun jika tanpa sengaja ia mengambil salah satunya, ia mesti bersegera untuk membuangnya dan menghapus pengaruhnya dengan cara bertaubat, beristighfar dan mengerjakan amal shalih yang dapat menghapus kesalahan.<p>Yang dimaksud dengan empat racun hati adalah:<br>-banyak bicara<br>-banyak memandang<br>-banyak makan dan minum<br>-banyak bergaul dengan sembarang orang <br>Keempat racun ini adalah yang paling banyak tersebar dan paling berbahaya bagi kehidupan hati….<p>Artikel <a href="http://www.kajianislam.net">www.kajianislam.net</a>
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-89106467699010877872014-06-30T16:58:00.001+07:002014-06-30T16:58:24.198+07:00Keutamaan niatUrgensi NIAT<br>(dari kajian kitab Tazkiatun Nufus, halaqoh 6)<p>🎀 halaqoh 6:Keutamaan niat 🎀<br>〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰<br>Ust. Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc<br>〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰<br>بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ<p>💐Mu'alif membawakan riwayat dari Umar bin khatab berkata bahwasannya "seutama-utamanya amal adalah menunaikan apa yang Allah fardhukan dan meninggalkan apa-apa yang Allah haramkan dan niat yang benar dalam hal meraih pahala kepada Allah SWT. <p>💐 Umar bin khatab berkata, yang paling utama dari semua amal adalah:<br>1⃣ Melaksanakan apa yang Allah fardhukan. <br>💐Karena fardhu lebih utama dari yang sunnah, banyak diantara kita terjebak, lebih mengutamakan sunnah daripada fardhu. <br>💐Diantara ibadah fardhu yang HILANG dari kita adalah menuntut ilmu,ilmu disini adalah ilmu syar'i.⚠<br>💐Diantara yang kita terjebak antara perkara yang fardhu dgn yg bukan fardhu dan lebih mendahulukan yg bukan fardhu adalah dlm masalah infaq atau shadaqoh.<br>💐 Menurut hadits nabi:<br>"Dinar atau uang, harta yang kau infaq kan di jalan Allah(jihad), dinar yg kau infaq kan kpd org miskin dan dinar yg kau infaq kan kepada keluargamu yang paling besar pahalanya adalah yang engkau infaq kan kpd keluargamu" <br>💐Hal ini karena menafkahi anak istri, keluarga, kerabat yang fakir/yg tdk mampu dan kalau kita mampu adalah kewajiban bagi kita.<br>💐Infaq kepada keluarga lebih utama dibanding infaq kepada yg tidak mampu, krn termasuk nafkah wajib.<br>💐Diantara yg sering terjebak adalah thalabul ilmi, padahal nabi bersabda :<br>Menuntut ilmu adalah keWAJIBan bagi seorang muslim.<br>Ilmu yg d maksud adalah ilmu syar'i.<br>Menghafal, mencatat,mengulang2 kembali atau <br>mempelajarinya bagian dari FARDHU.⚠<p>2⃣ Meninggalkan (wara') apa2 yang Allah haramkan. Karena setiap apa yg Allah haramkan adalah PASTI bagi hambaNya MAMPU untuk meninggalkan. <br>💐Nabi bersabda:"dan apabila aku melarang terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah".<br>💐Berbeda dengan perintah, sesuai kadar kemampuan, yang masih ada keringanan seperti ketika sholat kita tidak mampu berdiri maka boleh duduk dst. <p>3⃣ Niat yang benar untuk meraih pahala disisi Allah Subhanahu wata'ala. <br>💐Tanpa niat yg benar➡pahala ❌bisa kita raih. <br>Jika amal besar tapi niat tidak benar atau tidak karna Allah maka tidak ada nilainya dimata Allah tetapi jika niatnya benar karena Allah SWT walau kecil tetap saja terlihat besar dimata Allah.<br>💐krn niat letaknya di hati.<br>💐Berkata sebagian salaf: <br>"berapa banyak amal yg kecil menjadi besar" dikarenakan niat. <br>Contoh: menyingkirkan duri di jalan bagi pengguna jalan tanpa pamrih. <br>Dan berapa banyak amal yg besar menjadi kecil dikarenakan niat.<br>Contoh: ibadah jihad dgn harta dan jiwa, ibadah haji akan menjadi kecil pahalanya (❌bernilai pahala) apabila tidak disertai dgn ikhlas. <br>💐Menuntut ilmu keutamaan yg besar, ibadah yg besar, kewajiban yg besar tp kl tidak disertai niat yg benar krn Allah ➡sirna pahala, berkurang atau hilang sama sekali.<br>💐Bahkan perkara mubah ➡rutinitas sehari2 (makan,minum) tidak berpahala tp krn niat yg benar agar ibadah semakin kuat, agar mampu melaksanakan ketaatan kpd Allah dgn sempurna, maka disaat itu perkara duniawi menjadi bernilai pahala disisi Allah.<br>💐Yahya bin Abi Katsir mengatakan "belajarlah niat,pelajarilah niat karena sesungguhnya niat itu lebih menyampaikan tujuan daripada amal".<br>💐Sekedar niat yg baik sudah dicatat pahala amal shalih, tetapi amal shalih blm pasti diterima jk niatnya tdk benar. 💐Apakah niat harus dilafadzkan? <br>Telah Sahih dari ibnu umar "bahwasanya bliau mendengar seseorang tatkala sedang ihram ya Allah aku hendak berhaji dan berumroh, maka ibnu umar berkata kpd org itu apakah engkau hendak memberi tahu org lain.? Bukankah Allah mengetahui yg ada dalam hatimu???.<br>💐Hal ini karena niat adalah maksud hati atau kehendak hati,jadi niat tidak perlu dilafadzkan, dalam ibadah apapun.<p>👉 Kecuali pd ibadah haji dan umroh, meski sejatinya bukan niat melainkan talbiyyah/ihlal. <p>📝 Direkap oleh Ukhti Anisa Luthfiah<br>📄 Dimuroja'ah oleh Tauhiddin Ali Rusdi Sahal<br>🎀〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰🎀
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-35686495824913091572014-06-30T16:53:00.001+07:002014-06-30T16:53:57.098+07:0014 KEUTAMAAN BULAN RAMADHANRamadhan adalah bulan yang penuh dengan<br>ragam kebaikan, keutamaan dan keberkahan.<br>Pertama: Pada bulan Ramadhanlah puasa<br>diwajibkan atas kaum Muslim sebagai salah<br>satu wasilah untuk meraih ketakwaan (QS al-<br>Baqarah [2] :183).<br>Kedua: Ramadhan adalah bulan Alquran<br>karena pada bulan inilah Allah SWT<br>menurunkan Alquran bagi umat manusia;<br>sebagai petunjuk dan penjelas bagi manusia,<br>yang membedakan yang haq dengan yang batil<br>serta menjelaskan jalan petunjuk-Nya (QS al-<br>Baqarah [2] :185).<br>Ketiga: Pada bulan Ramadhan terdapat suatu<br>malam yang lebih baik daripada seribu bulan.<br>Itulah malam Lailatul Qadar (QS al-Qadar [97]:<br>1).<br>Keempat: Pada bulan Ramadhan, pintu-pintu<br>surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan<br>setan-setan dibelenggu; sebagaimana sabda<br>Nabi Muhammad SAW, "Jika datang bulan<br>Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-<br>pintu neraka ditutup dan setan-setan<br>dibelenggu." (HR al-Bukhari dan Muslim).<br>Kelima: Allah memberikan keistimewaan<br>kepada umat yang berpuasa Ramadhan<br>dengan menyediakan satu pintu khusus di<br>surga yang dinamai ar-Rayyan. Sabda Nabi<br>SAW, "Pintu ar-Rayyan hanya diperuntukkan<br>bagi orang-orang berpuasa, bukan untuk<br>selain mereka. Bila pintu tersebut sudah<br>dimasuki oleh seluruh rombongan ahli puasa<br>Ramadhan, maka tak ada lagi yang boleh<br>masuk ke dalamnya." (HR al-Bukhari, Muslim<br>dan Ahmad).<br>Keenam: Puasa Ramadhan adalah perisai<br>penghalang dari godaan hawa nafsu dan<br>benteng yang kokoh dari siksa api neraka.<br>Rasul SAW bersabda, "Puasa (Ramadhan)<br>merupakan perisai dan benteng yang kokoh<br>dari siksa api neraka." (HR Ahmad dan al-<br>Baihaqi).<br>Ketujuh: Bau mulut orang yang berpuasa<br>Ramadhan, di sisi Allah pada Hari Kiamat<br>nanti, lebih wangi dari bau minyak kesturi (HR<br>al-Bukhari dan Muslim).<br>Kedelapan: Allah SWT memberikan dua<br>kebahagiaan bagi ahli puasa, yaitu bahagia<br>saat berbuka dan pada saat bertemu dengan<br>Allah kelak pada Hari Akhir, sebagaimana kata<br>Nabi SAW, "Orang yang berpuasa mempunyai<br>dua kebahagiaan: kala berbuka dan kala<br>bertemu Allah." (HR Muslim).<br>Kesembilan: Allah menjauhkan wajah orang<br>yang berpuasa Ramadhan dari siksa api<br>neraka, sebagaimana sabda Nabi SAW,<br>"Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah,<br>dijauhkan wajahnya dari api neraka sebanyak<br>(jarak) tujuh puluh musim." (HR al-Bukhari,<br>Muslim, Ahmad dan Nasa`i).<br>Kesepuluh: Puasa Ramadhan adalah salah satu<br>rukun Islam (Hadits Nabi SAW melalui<br>penuturan Abdullah bin Umar dalam riwayat<br>al-Bukhari dan Muslim).<br>Kesebelas: Allah SWT memberikan balasan<br>langsung kepada orang-orang yang berpuasa,<br>sebagaimana sabda Nabi SAW, "Setiap amalan<br>Anak Adam, kebaikannya dilipat¬gandakan<br>menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.<br>Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Kecuali puasa.<br>Sesung¬guhnya, amalan puasa itu adalah<br>(khusus) bagi-Ku dan Aku yang akan<br>memberikan pahalanya karena (orang yang<br>ber¬puasa) meninggalkan syahwat dan<br>makanannya karena Aku.'" (HR al-Bukhari dan<br>Muslim).<br>Kedua belas: Puasa Ramadhan bisa menjadi<br>kaffarah (penghapus) dosa-dosa hamba. Nabi<br>SAW, bersabda, "Fitnah seseorang terhadap<br>keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya<br>dapat ditebus dengan puasa, shalat, sedekah,<br>serta amar makruf dan nahi mungkar." (HR al-<br>Bukhari dan Muslim). Rasulullah SAW juga<br>bersabda, "Shalat lima waktu, (dari) Jumat ke<br>Jumat, dan (dari) Ramadhan ke Ramadhan,<br>adalah penggugur dosa (seseorang pada masa)<br>di antara waktu tersebut sepanjang ia<br>menjauhi dosa besar." (HR Muslim). Rasulullah<br>SAW pun bersabda, "Barangsiapa yang<br>berpuasa Ramadhan karena keimanan dan<br>hanya mengharap pahala, dosa¬-dosanya yang<br>telah lalu akan diampuni." (HR al-Bukhari)<br>Ketiga belas: Puasa Ramadhan akan<br>memasukkan pelakunya ke dalam surga. Abu<br>Umamah ra pernah berkata kepada Nabi SAW,<br>"Wahai Rasulullah, perintahlah saya untuk<br>mengerjakan suatu amalan, yang dengannya,<br>saya dimasukkan ke dalam surga." Beliau<br>bersabda, 'Berpuasalah, karena (puasa) itu tak<br>ada bandingannya.'" (HR Ibnu Abi Syaibah,<br>Ahmad, An-Nasa`i dan Ibnu Hibban).<br>Keempat belas: Puasa Ramadhan akan<br>memberikan kepada pelakunya syafaat pada<br>Hari Kiamat. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa<br>dan Alquran akan memberikan syafaat untuk<br>seorang hamba pada Hari Kiamat." (HR Ahmad<br>dan al-Hakim).<br>Dengan semua keutamaan di atas, tak<br>selayaknya seorang Muslim menyia-nyiakan<br>bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan<br>datang menghampiri. Mari kita mereguk<br>keutamaan Ramadhan sebanyak-banyaknya. []
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-61105427149246093502014-06-30T06:31:00.001+07:002014-06-30T06:31:14.663+07:00Do'a Berbuka Puasa yang Nabi BacaDoa berbuka puasa yang tersebar dimasyarakat adalah dengan lafadz:
<br>
<br>اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
<br>
<br>"Allahuma lakashumtu wabikaa amantu wa'alaa rizqika afthartu birahmatika yaa arhamaarraahimiin.."
<br>
<br>Yang artinya:
<br>
<br>"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, aku memohon Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Penyayang."
<br>
<br>Doa ini tidak terdapat di kitab hadits manapun jadi dengan kata lain, ini bukanlah doa yang diucapkan Rasulullah Salallahualaihiwasalam.. Mungkin ada ulama/petinggi agama yang memanjatkan doa ini dan menyebarkannya kepada masyarakat dan berpendapat sah-sah saja untuk di-ikuti.. Tapi alangkah lebih baiknya jika kita mengikuti doa yang diajarkan Rasulullah Salallahualaihiwasalam didalam hadits.. Doanya adalah:
<br>
<br>ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
<br>
<br>"Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah"
<br>
<br>"Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah."
<br>
<br>Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud (2357), Ad Daruquthni (2/401), dan dihasankan (dinyatakan baik) oleh Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232 juga oleh Al-Albani di Shahih Sunan Abi Daud. Hadits lengkapnya adalah:
<br>
<br>كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
<br>
<br>"Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:
<br>
<br>ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
<br>
<br>"Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah"
<br>
<br>"Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah."
<br>
<br>Silahkan disebarkan semoga memberi manfaat
<br>والله أعلم بالصواب
<br>
<br>Selamat Berbuka Puasa :)
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-535206256033311238.post-82696093874224882632014-06-29T06:21:00.001+07:002014-06-29T06:21:51.088+07:00Hadits-hadits Keutamaan Membaca Al Qur-an1. Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu 'anhu berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at kepada orang yang membacanya" (HR. Muslim).
<br>
<br>2. Tamim Ad Dary radhiyalahu 'anhu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam." (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami', no. 6468).
<br>
<br>3. Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf."" (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami', no. 6469)
<br>
<br>4. Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala" (HR. Muslim)
<br>Sent from my BlackBerry®
<br>powered by Sinyal Kuat INDOSATAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13020139936255712578noreply@blogger.com0